Ketua KGS - LAI Riau Sayangkan Alat Medis Tissue Procecing Yang Tak Dioperasikan Di RSUD Tengku Rafian Siak Kamis, 16/09/2021 | 12:41
Gardametro.com | SIAK -- RSUDTengku Rafian Siak pada tahun 2019 lalu melakukan pembelian alat medis berupa Tissue proccecing, yaitu alat medis untuk mendeteksi tumor.
Alat medis seharga 1,4 milyar itu dibeli dengan menggunakan dana APBD Siak Pada tahun 2019 yang lalu pada masa kepemimpinan Bupati Syamsuar.
Hingga saat ini, alat medis Tissue Procecing itu tidak pernah dioperasikan penggunaannya untuk penanganan pasien di Kabupaten Siak, padahal di Siak banyak warga yang menderita tumor.
Ada beberapa kasus warga yang menderita tumor, saat berobat ke RSUD Tengku Rafian Siak, pasien tersebut malah dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Pekanbaru, ujar salah seorang petugas di Rumah Sakit kebanggaan warga Siak itu.
Ada apakah gerangan alat tersebut tidak dioperasikan, sementara SDM yang ahli dibidang itu ada, alat medis pun sudah dibeli dengan menghabiskan dana Pemkab Siak hingga milyaran rupiah.
Kepala RSUD Tengku Rafian Siak, dr.Beny saat dihubungi awak media, tidak mau berkomentar banyak. Silahkan komunikasi dengan humas saja, jawabnya melalui percakapan Whatsapp.
Menanggapi informasi yang beredar perihal pengadaan alat medis Tissue Procecing yang tidak berfungsi di RSUD Tengku Rafian Siak, Ketua DPD Komando Garuda Sakti Aliansi Indonesia - Provinsi Riau, Hondro dikabarkan akan datang ke Siak, Rabu (15/9/2021) malam.
Hondro mengatakan, dirinya bersama tim akan mengunjungi Siak guna menemui Direktur RSUD Tengku Rafian dalam waktu dekat ini.
Ia menegaskan, segala bentuk korupsi dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Siak yang menghabiskan anggaran dalam rangka tidak menentu, sebaiknya tidak bisa dibiarkan begitu saja. "Kami akan kawal dan usut kasus ini sampai tuntas," tegas Hondro.
Selain itu, Hondro juga menekankan pihaknya akan melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.
Menurut Hondro, pengadaan alat kesehatan Tissue Procecing di RSUD Tengku Rafian Siak itu sia-sia belaka. "Perlu dipertanyakan itu, agar ke depannya hal serupa tidak terulang kembali," ulasnya.
Terkait alasan pihak RSUD Tengku Rafian Siak perihal karena tidak adanya ruangan untuk mengoperasikan alat kesehatan Tissue Procecing tersebut, Hondro mengatakan itu tidak masuk akal.
"Tidak mungkin lah, kan sudah 3 tahun alat semahal itu 'tidur' di sana. Sementara masyarakat Siak banyak yang akan menggunakan jasa alat kesehatan itu," tutupnya.(Media SHI GROUP)