PKL Lapangan Merdeka Pangkalan Kerinci Menjerit Akibat Besaran Uang Sewa Hingga Mencapai Jutaan Rupiah Selasa, 20/09/2022 | 21:30
Gardametro.com, Pangkalan Kerinci – Pedagang kaki lima (PKL) di lapangan merdeka di jl. Maharaja Indra Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota, Kecamatan pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan menjerit akibat pengelolan lapangan meminta uang sewa hingga mencapai jutaan rupiah per satu lapak. Selasa 20-09-2022.
Hal ini beberapa pedagang kaki lima (PKL) di lapangan merdeka Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan ini membeberkan kepada media ini atas nasib yang mereka alami dimana uang sewa yang sangat fantastis yang di minta oleh pengelolanya yang sangat fantastis hingga mencapai jutaan rupiah per/1 lapak jualan.
Menurut keterangan masing-masing yang mempunyai lapak jualan PKL ini lebih menjelaskan yakni tentang uang sewa yang di minta oleh pengelolahnya, pengelolahnya diduga meminta uang sewa secara berfariasi ada yang di minta 1.900.000 (Satu juta sembilan ratus ribu rupiah) ada yang 1.200.000 (Satu juta dua ratus ribu rupiah) ada yang 500.000 (lima ratus ribu rupiah) dan ada juga yang 300.000 (Tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan per/1 lapak tempat jualan.
Pedagang Kaki Lima (PKL) ini khusus di lapangan merdeka jl. Maharaja indah pangkalan kerinci kabupaten Pelalawan ini ada 12 lapak pada tanggal 06/05/2022 kemarin mendatangi kediaman Bupati Pelalawan H. Zukri untuk memohon supaya bisa jualan di lapangan merdeka, alhasil bupati Pelalawan H. Zukri memperbolehkan jualan " silahkan jualan tanpa membayar sewa. Kata Bupati
"dengan rasa hati begitu senang meminta terimakasih kepada bupati Pelalawan yang sangat merakyat itu, sudah memperbolehkan jualan di kaki lima lapangan merdeka jl. Maharaja indah pangkalan kerinci.
Dengan antusias Penjual Kaki Lima (PKL) ini meminta kepada bupati untuk bersedia membantu pemerintah untuk membayar uang lampu sebesar 300.000 (tiga ratus ribu rupiah) perbulan dengan masing-masing membersihkan sampah di tempat jualan mereka, dengan antusias pedagang ini Bupati Pelalawan sangat apresiasi lalu memerintahkan pengelolah lapangan dengan membayar uang lampu 300.000.
"Dengan berselang waktu yakni 2 bulan setelah Bupati Pelalawan mengapresiasi dan memerintahkan pengelolah lapangan supaya PKL ini bisa berjualan, dengan spontan uang sewa lapak jualan naik fantastis hingga mencapai jutaan rupiah PKL ini menjerit dengan uang sewa segitu besar dimana hasil jualan mereka tidak mencapai segitu besar dari uang sewa yang di minta oleh pengelolanya.
"Gak sanggup kami pak kata salah satu pedagang kaki lima (PKL) kepada media ini, dimana hasil jualan kami tidak sebesar dari sebesar uang sewa yang di minta oleh pengelolahnya dimana jualan kami pak rata-rata jus dan air kelapa berapa hasil itu lah pak dengan nada kasihan dan mata berkaca-kaca, banyak yang kami tanggung pak belum lagi uang sewa yang begitu besar, uang kebersihan dan uang pengamanan, apa lagi anak-anak kami yang masih sekolah. Kata PKL
Mereka berharap melalui media ini kepada bapak Bupati Pelalawan H. Zukri agar dapat memberikan perhatian khusus terhadap mereka pedagang kaki lima (PKL) ini agar dapat bisa dapat normal kembali uang sewa yang sudah di apresiasi oleh bupati Pelalawan. Ungkapnya dengan penuh harapan. ( SHI Group)